Arung jeram (rafting) adalah olahraga outdoor yang menawarkan Sensasi Adrenalin luar biasa saat perahu karet bermanuver di antara bebatuan tajam dan pusaran air sungai deras. Lebih dari sekadar kesenangan, menguasai teknik dasar rafting adalah kunci utama keselamatan dan keberhasilan melewati jeram-jeram menantang. Sensasi Adrenalin yang dicari hanya bisa dinikmati secara bertanggung jawab jika setiap anggota tim memahami perintah dasar dan bekerja sebagai satu kesatuan yang kohesif di bawah komando pemandu (skipper). Keselamatan selalu menjadi prioritas utama sebelum menikmati derasnya arus.
Peralatan Keselamatan dan Briefing
Sebelum perahu menyentuh air, penting untuk memastikan semua perlengkapan keselamatan telah dikenakan dengan benar. Setiap peserta wajib menggunakan Helm untuk melindungi kepala dari benturan batu, Pelampung (Life Vest) yang ukurannya pas, dan sepatu yang tertutup untuk melindungi kaki. Sebelum memulai, pemandu akan memberikan briefing mendalam, menjelaskan klasifikasi jeram (mulai dari Grade I hingga Grade V, di mana Grade IV dan V adalah tingkat ekstrem), dan prosedur penyelamatan. Misalnya, di Sungai Citarik yang populer dengan jeram Grade III-IV, briefing ini biasanya memakan waktu 20 menit.
Menguasai Perintah dan Teknik Mendayung
Sensasi Adrenalin yang terkontrol di dalam perahu sangat bergantung pada kemampuan tim merespons perintah skipper secara serentak. Ini adalah teknik dasar yang harus dikuasai:
- Forward (Maju): Semua pendayung mengayuh ke depan secara bersamaan dan serempak untuk mempercepat laju perahu.
- Backward (Mundur/Rem): Semua mengayuh ke belakang secara serempak. Perintah ini digunakan untuk memperlambat perahu atau mengatur posisi agar tidak menabrak batu di depan.
- Stop (Berhenti): Berhenti mendayung, biasanya saat perahu akan melewati jeram kecil atau saat skipper sedang menganalisis jalur.
- High Side (Pindah Sisi): Perintah kritis ini diberikan ketika perahu miring secara ekstrem. Semua pendayung harus segera pindah ke sisi perahu yang miring ke atas (sisi tinggi) untuk menstabilkan perahu agar tidak terbalik (flip).
Teknik Penyelamatan Diri (Swimming Technique)
Jika perahu terbalik dan peserta terlempar ke air, Sensasi Adrenalin akan berganti menjadi situasi darurat. Peserta harus segera mengambil posisi Feet First Forward (kaki menghadap ke depan), yaitu berbaring telentang dengan kaki sedikit diangkat ke permukaan air menghadap arah arus sungai. Posisi ini penting untuk melindungi kepala dan tubuh dari benturan batu di depan. Berdasarkan protokol SAR yang berlaku pada 12 Oktober 2025, peserta yang terlempar harus berpegangan kuat pada tali pinggir perahu yang tersedia atau berenang ke tepian saat arus melambat, dan menantikan bantuan dari tim penyelamat. Menguasai teknik-teknik dasar ini adalah bekal mutlak untuk pengalaman rafting yang menyenangkan dan aman.
